Fakultas Agroindustri Melaksanakan Focus Group Discussion Terkait Pengembangan Agrosociopreneurship dalam Proses Pembelajaran
November 1, 2023 2023-11-02 10:17Fakultas Agroindustri Melaksanakan Focus Group Discussion Terkait Pengembangan Agrosociopreneurship dalam Proses Pembelajaran
Fakultas Agroindustri Melaksanakan Focus Group Discussion Terkait Pengembangan Agrosociopreneurship dalam Proses Pembelajaran
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Terkait Pengembangan Agrosociopreneurship dalam Proses Pembelajaran. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka yang didanai di tahun 2023 ini. FGD dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2023 di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Rektorat UMBY. Tujuan dari kegiatan ini agar mendapatkan masukan terkait pengembangan proses pembelajaran Agrosociopreneurship di Fakultas Agroindustri dalam upaya untuk menyelaraskan pengetahuan ilmu dan teknologi dengan kebutuhan riil dunia usaha dan dunia industri. Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. menyampaikan dalam sambutannya bahwa harapannya pada masa yang akan datang Fakultas Agroindustri dapat mengembangkan kurikulum khususnya dibidang Agroindustri agar dapat mengimplementasikan di bidang Pertanian, serta memberikan masukan terkait tantangan lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia usaha. Kegiatan ini turut mengundang beberapa tokoh dari Dunia Usaha, Industri dan Akademisi, antara lain Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng sebagai Direktur Agromix Lestari; Wawan Harmawan, S.E., M.M dari KADIN DIY; Ir. H. M. Nur Zubaedi, M.M selaku Owner Floating Resto dan Kampoeng Rawa; Ir. Wafit Dinarto, M.Si., MCE selaku Dosen Agroteknologi UMBY dan Bapak Awan Santosa, S.E., M.Sc selaku pengampu mata kuliah Sociopreneurship.
Di awal kegiatan, Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. sebagai moderator menyampaikan bahwa harus ada sinkronisasi antara model pembelajaran yang berbasis Agrosociopreneurship dengan beberapa kegiatan didunia usaha dan dunia industri. Agrosociopreneurship sendiri memberikan isu-isu sosial yang ada di masyarakat dengan prinsip kewirausahaan di bidang Agro sebagai pijakan pemecahan masalah. “Perguruan Tinggi sebagai salah satu penyedia jembatan emas yang mengantarkan generasi saat ini mendapatkan Pendidikan dan keterampilan yang cukup baik. Penumbuhan spirit dan jiwa wirausaha harus memiliki keberanian, mempunyai daya kreasi, berani mengambil resiko, memiliki semangat dan kemauan keras, memiliki analisis yang kuat, tidak konsumtif, memiliki jiwa pemimpin, dan berorientasi pada masa depan.” Ungkap Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng. Selain itu, disampaikan juga oleh Wawan Harmawan, S.E., M.M. terkait dunia usaha dan dunia industri dalam menghadapi persaingan global di era digital agar dapat memasarkan hasil pertanian secara optimal. Hilirisasi pertanian dapat digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan yang besar. Sumberdaya dan aktifitas Pertanian di daerah seluruh Indonesia menciptakan pemerataan ekonomi. “Tugas bagi anak bangsa untuk menumbuhkan semangat Agropreneur muda dalam keberlangsungan sektor Pertanian dengan lebih kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada ditengah persaingan lapangan usaha yang semakin ketat”, ungkapnya.
Tantangan lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia usaha dan dunia industri yaitu lulusan perguruan tinggi saat ini harus memiliki ide dan kreatifitas untuk memulai suatu usaha. Dengan menggunakan konsep ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha. “Fokus dalam usaha tidak hanya berfokus mencari keuntungan, namun memberikan kontribusi sosial.” Ungkap Ir. H. M. Nur Zubaedi, M.M. Karakter yang harus dimiliki Sociopreneurship menurut Ir. Wafit Dinarto, M.Si., MCE. yaitu fokus pada misi sosial, memiliki skala dampak yang besar, inovatif, dan terbuka pada feedback. Oleh karena itu, Sociopreneurship harus mengedepankan feedback orang lain untuk terus beradaptasi dan mengembangkan usahanya. Menurut penyampaian dari Awan Santosa, S.E., M.Sc terkait pembelajaran Sociopreneurship harus terintegrasi oleh 3 capaian pembelajaran yaitu Sikap (Attitude), Pengetahuan (Knowledge), dan Keterampilan (Skill). “Tujuan utama dalam wirausaha atau bisnis yaitu untuk memecahkan suatu masalah sosial, oleh karena itu harus memiliki jiwa kepedulian yang tinggi, kreativitas, persistensi, dan keberlanjutan”, jelasnya.
Search
Categories
- Akademik (105)
- Alumni (1)
- Berita (134)
- Career (2)
- Info Akademik dan Kemahasiswaan (125)
- Info Terbaru (16)
- Magister Ilmu Pangan (1)
- Pengumuman (117)
- Pengumuman Wisuda (4)
- Pengumuman Yudisium (5)
- Program Studi (1)
- Research (4)
- Spotlight (5)
- Student life (11)
- Student story (11)
- Teknologi Hasil Pertanian (1)
- Uncategorized (146)
Popular Tags