Fakultas Agroindustri UMBY Latih Mahasiswa jadi Agrosociopreneur dengan Menggelar Agroindustri Festival 2022
Juni 28, 2022 2023-02-02 15:14Fakultas Agroindustri UMBY Latih Mahasiswa jadi Agrosociopreneur dengan Menggelar Agroindustri Festival 2022
Fakultas Agroindustri UMBY Latih Mahasiswa jadi Agrosociopreneur dengan Menggelar Agroindustri Festival 2022
Agroindustri Festival 2022 diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Agroindustri Festival 2022 merupakan pameran mahasiswa hasil pengembangan bahan baku dan makanan olahan serta peternakan khusus fakultas. Mata kuliah yaitu Kuliah Lapangan Pertanian Terpadu (KLPT) dan mata kuliah program seperti Kuliah Lapangan, Agribisnis dan Pertanian Organik.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 28, 29 dan 30 Juni 2022 dan diikuti oleh 42 kelompok mahasiswa dan didukung oleh BEM Fakultas Pertanian, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari empat program studi yaitu Himagro (Prodi Teknologi Pertanian) , Himaster (Peternakan), Himatepa (gelar teknologi hasil pertanian) dan Himap (magister S2 ilmu pangan) serta alumni. Acara ini diadakan di Kampus 1 UMBY, Jalan Wates Sedayu, Lobi dan Halaman Industri Pertanian UMBY dari pukul 08:00 sampai 13:00.
Acara tersebut akan dipandu langsung oleh Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. selaku Dekan Fakultas Agroindustri UMBY yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Fakultas Industri Pertanian Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) merupakan satu-satunya fakultas yang menyelenggarakan 3 program studi pertanian dalam satu platform yaitu Budidaya Pertanian (Agroteknologi), Peternakan dan Pertanian, Teknologi Pengolahan. Hal ini merupakan perwujudan misi untuk berkontribusi pada pengembangan pertanian sebagai satu kesatuan sistem agroindustri, selasa (18/06/22).
“Harapannya setiap lulusan Fakultas Pertanian memiliki cara pandang dan cara untuk memecahkan masalah pertanian berdasarkan sistem pertanian terpadu. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap mata kuliah harus memiliki kompetensi umum (utama) yang menunjukkan peran utamanya sebagai subsistem dari sistem pertanian terpadu,” ujarnya.
Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. menambahkan bahwa sebagai sebuah sistem agroindustri, kepuasan konsumen tentu saja yang paling utama. Oleh karena itu, dalam pengembangan setiap fase subsistem harus didasarkan pada perkembangan kebutuhan pangan masyarakat. Dua isu penting pertanian di Indonesia adalah kuantitas dan kualitas pangan. Kuantitas tidak hanya berarti kuantitas, tetapi juga ketersediaannya yang konstan. Pada saat yang sama, kualitas berarti makanan yang bergizi dan aman, namun pembangunan kesejahteraan masyarakat semakin maju dan pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat modern juga menuntut makanan yang dapat berkontribusi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran (Food Trend 2022, Food Institute Technologi).
“Kedepannya, setiap lulusan harus mampu menghasilkan produk pertanian atau hewani atau makanan olahan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta memiliki nilai tambah sebagai makanan yang sehat”, jelasnya.
Selain itu, dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. menyampaikan bahwa melalui mata kuliah Kuliah Lapangan Pertanian Terpadu (KLPT) dan kegiatan Festival Agroindustri, para lulusan diharapkan memahami dan menguasai softskill kewirausahaan agrososial yaitu. pengusaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mengembangkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan semboyan pendiri Universitas yaitu Anggudi Mulyaning Bangsa. Agus Setiyoko, S.TP., M.Sc selaku dosen pendamping menyampaikan bahwa festival industri pertanian ini benar-benar eksis karena kita sudah 2 tahun vakum tanpa kegiatan offline, sehingga ini merupakan keberhasilan pertama Fakultas Pertanian di dalamnya . Bagaimana Mewujudkan Potensi Mahasiswa Dalam Jiwa Kewirausahaan Agrosociopreneur.
“Tujuan dari Festival Agroindustri ini adalah mengangkat potensi mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha sosial yang memadukan tiga keterampilan utama yaitu pembibitan, teknologi pertanian atau pertanian dan teknologi hasil pertanian”, ujarnya.
Agus Setiyoko, S.TP., M.Sc. menambahkan bahwa pada produk peternakan, kami memiliki ayam Joper yaitu Jowo Super sebagai produk peternakan dan kami sedang melatih siswa untuk beternak. Kotoran ayam tersebut kemudian kami olah menjadi pupuk kompos dan digunakan sebagai pupuk tanaman. Tanaman yang kami pilih adalah sayuran seperti bayam merah, bayam hijau, sawi atau caisim. “Dari produk peternakan ayam super Jowo, kami olah menjadi produk teknologi hasil pertanian berupa keripik bayam, kaldu ayam, dim sum, kroket, dll. Kami berharap dengan adanya acara ini, lulusan Fakultas Agribisnis Industri UMBY bisa menjadi wirausaha dibidang agroindustri.”