Tim PPM UMBY Bantu Kembangkan Ternak Entog di Moyudan
September 25, 2023 2023-09-27 9:05Tim PPM UMBY Bantu Kembangkan Ternak Entog di Moyudan
Guna meningkatkan pendapatan, peternak dapat mengembangkan ternak entog dan memberikan pakan berbasis gulma air seperti enceng gondok, azzolla, kiyambang dan gulma air lainnya. Hal tersebut dikarenakan entog merupakan ternak unggas yang mempunyai kemampuan mencerna serat paling baik dibanding ternak lainnya. Demikian diungkapkan oleh dosen Prodi Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. saat memberikan pelatihan budidaya ternak entog di Kelompok Ternak Entog “Lorejo”, di Dusun Puluhan, Sumberarum, Moyudan, Sleman, pada Minggu (03/09/23).
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tim Program Pemberdayaam Masyarakat UMBY, yang diketuai oleh Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. dan beranggotakan Ir. Niken Astuti, M.P., Ir. FX. Suwarta, M.P. dan Ir. Lukman Amin, M.P. Lebih lanjut Candra Dewi, menyatakan bahwa ternak entog mempunyai beberapa kelebihan diantaranya lebih tahan terhadap penyakit, kandangnya lebih sederhana dan dapat memanfaatkan berbagai bahan limbah sayuran, termasuk berbagai tanaman gulma air.
Ir. FX Suwarta, M.P., menerangkan penggunaan pakan alternatif pada ternak entog seperti sisa sayuran dari pasar, gulma tanaman padi, dan berbagai tanaman pekarangan (batang pisang, talas, dan daun pepaya) perlu dilakukan untuk menghemat biaya pakan. Pemanfaatan gulma akan dapat menghemat biaya pakan sampai 30 persen. Bahan pakan tersebut pada prinsipnya dapat dibuat tepung atau hanya dicacah, agar ukurannya menjadi kecil dan ditambahkan dalam pakan konsentrat. Pakan konsentrat entog dapat diformulasikan dari nasi kering 30 persen, bekatul 20 persen, onggok 15 persen, limbah ikan 5 persen dan ditambah sedikit konsentrat komersial, kemudian ditambahkan gulma air sebanyak 30 persen.
Sedangkan Ir. Lukman Amin, MP., menjelaskan terkait budidaya ternak entog yang juga harus memperhatikan sanitasi lingkungan kandang, walaupun entog merupakan unggas, ternyata air kandang harus diusahakan kering dan tidak becek. Pemberian air pada entog sebaiknya diberikan secara terbatas, kandang dapat menggunakan lantai tanah, diberi sekam dan terlindungi oleh atap. Secara periodik kandang disemprot dengan desinfektan atau detergen. Entog dapat diberi bahan jamu-jamuan untuk mencegah penyakit cacing seperti lempuyang, temu ireng maupun buah pinang.
Dalam pelatihan tersebut juga menghadirkan nara sumber peternak entog unggul “Entog Moyudan” yaitu Febrianto. Pada kesempatan tersebut Febrianto menyampaikan bahwa pada saat sekarang entog merupakan ternak yang sedang naik daun, hampir setiap bulan dilaksanakan kontes entog. Entog banyak dipakai untuk berbagai kuliner seperti rica-rica entog, opor dan gule entog dan bahkan sebagai pengganti bebek goreng. Pada saat ini telah berkembang berbagai jenis entog unggul seperti entog Jali, entog Jumbo, entog Prambon dan entog Salju. Harga anakan entog unggul yang baru menetas dapat mencapai Rp 25.000-Rp 50.000/ekor.
“Saat ini entog sedang naik daun, hampir tiap bulan ada kontes entog. Selain itu konsumsi daging entog juga cukup tinggi. Sedangkan untuk harga anakan entog unggul terbilang menjanjikan, harganya bisa mencapai Rp25.000-Rp50.000 per ekor,” jelas Febrianto.
Pada pelatihan tersebut juga disampaikan teknologi budidaya dan pemanfaatan tanaman azzola untuk pakan entog oleh Ir. Niken Astuti, M.P. Azzola merupakan tanaman jenis paku-pakuan, yang sangat produktif dengan produksi biomassa dapat mencapai 2 kali lipat selama 4-6 hari. Azzola mudah dibudidaya baik di kolam, di sawah bahkan pada kolam terpal. Azzola sendiri dari segi kandungan nutrien mengandung protein 19-28 persen. Saat digunakan untuk pakan entog sebaiknya azzola dicuci terlebih dahulu, kemudian ditiriskan dan dicampurkan dalam pakan konsentrat.
Ketua kelompok ternak entog, Legiman menyatakan bahwa pelatihan ternak entog memberikan alternatif usaha petani, peternak dapat memanfatkan banyak kolam ikan yang selama ini tidak terkelola dengan baik sehingga dapat digunakan untuk budidaya Azzola. Petani juga dapat memanfaatkan gulma tanaman padi dari sawahnya.
Pada pelatihan tersebut juga diserahkan bibit entog unggul dan tanaman azzola kepada enam peternak entog anggota kelompok. Pemberian bibit entog dan tanaman azzola kepada anggota Kelompok Ternak Lorejo, Sumberarum, Moyudan, Sleman diharapkan mampu memotivasi kelompok guna meningkatkan pendapatannya.
Search
Categories
- Akademik (105)
- Alumni (1)
- Berita (134)
- Career (2)
- Info Akademik dan Kemahasiswaan (125)
- Info Terbaru (16)
- Magister Ilmu Pangan (1)
- Pengumuman (117)
- Pengumuman Wisuda (4)
- Pengumuman Yudisium (5)
- Program Studi (1)
- Research (4)
- Spotlight (5)
- Student life (11)
- Student story (11)
- Teknologi Hasil Pertanian (1)
- Uncategorized (146)
Popular Tags